SMK Migas Bumi Melayu Riau Gelar Workshop Penyelarasan Kurikulum dan Analisis Kesesuaian Jabatan Kerja Serta Persyaratan Kerja bersama EMP Bentu Ltd - EMP Korinci Baru Ltd

Pekanbaru, 14 Oktober 2025 — Dalam rangka memperkuat keterkaitan antara dunia pendidikan dan dunia kerja, SMK Migas Bumi Melayu Riau menyelenggarakan Workshop Penyelarasan Kurikulum dan Analisis Kesesuaian Jabatan Kerja serta Persyaratan Kerja, pada Selasa, 14 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Program SMK Pusat Keunggulan (PK) Skema Penguatan Pembelajaran Mendalam Tahun 2025, yang berfokus pada penyesuaian kurikulum pembelajaran dengan kebutuhan nyata industri, khususnya sektor gas.

Workshop ini menghadirkan narasumber dari perusahaan EMP Bentu Ltd - EMP Korinci Baru Ltd, yaitu Bapak Dadi Mulyadi, S.T., M.Si., seorang praktisi industri yang berpengalaman dalam pengelolaan sumber daya manusia dan pengembangan kompetensi tenaga kerja. Kegiatan diikuti oleh jajaran pimpinan sekolah, guru produktif, tim pengembang kurikulum, serta perwakilan dunia industri yang menjadi mitra strategis sekolah.

Dalam sambutannya, Wakil Kepala Sekolah, Ibu Kesni Savitri, S.T., M.T., Gr., yang mewakili Kepala SMK Migas Bumi Melayu Riau, menegaskan bahwa penyelarasan kurikulum dan analisis jabatan kerja merupakan langkah strategis untuk memastikan pendidikan vokasi senantiasa sejalan dengan kebutuhan dan dinamika dunia industri. Ia menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. “Melalui workshop ini, kami ingin memastikan setiap kompetensi yang diajarkan benar-benar selaras dengan standar industri, sehingga lulusan SMK Migas Bumi Melayu Riau siap menghadapi tantangan dunia kerja dengan kemampuan yang relevan, terukur, dan profesional,” ungkapnya.

Dalam sesi pemaparan, Bapak Dadi Mulyadi, S.T., M.Si. menjelaskan secara mendalam mengenai kondisi terkini industri gas, termasuk karakteristik berbagai jabatan kerja serta kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Ia menegaskan bahwa dunia kerja saat ini tidak hanya menuntut penguasaan kompetensi teknis, tetapi juga kemampuan bekerja dalam tim, kepemimpinan, komunikasi efektif, serta kepatuhan terhadap standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Menurutnya, dunia pendidikan, terutama SMK, memiliki peran strategis dalam mencetak tenaga kerja siap pakai yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi dan dinamika industri gas.

Selama kegiatan workshop, para guru produktif dan tim kurikulum SMK Migas Bumi Melayu Riau berkolaborasi aktif dengan pihak industri dalam melakukan analisis kesesuaian jabatan kerja di bidang migas. Diskusi yang berlangsung intensif ini membahas berbagai posisi pekerjaan yang relevan dengan kompetensi keahlian siswa, meliputi uraian tugas, kualifikasi tenaga kerja, kompetensi teknis dan soft skills, serta standar persyaratan kerja di industri. Temuan dari kegiatan ini akan menjadi acuan utama dalam penyempurnaan kurikulum pembelajaran, agar proses pendidikan di sekolah semakin relevan, kontekstual, dan mampu menjawab kebutuhan dunia kerja yang sesungguhnya.

Workshop berlangsung secara interaktif dan produktif, ditandai dengan semangat tinggi dari peserta dalam berdiskusi, bertukar pengalaman, dan merancang rencana tindak lanjut yang konkret. Penandatanganan berita acara penyelarasan menjadi penutup kegiatan sebagai bentuk komitmen bersama antara pihak sekolah dan industri untuk terus memperkuat implementasi pembelajaran vokasi yang berkualitas.

Dengan terselenggaranya workshop ini, SMK Migas Bumi Melayu Riau meneguhkan komitmennya sebagai sekolah vokasi yang responsif dan adaptif terhadap perkembangan industri serta perubahan zaman. Melalui kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan pendekatan pembelajaran yang berbasis kompetensi, sekolah berupaya mencetak lulusan yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki karakter profesional dan daya saing tinggi. Diharapkan, lulusan SMK Migas Bumi Melayu Riau mampu berkontribusi secara nyata di sektor migas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Penulis: MZ